Pelatihan CCNA NIXTRAIN Hari 4 : Routing EIGRP Oleh Ardes Setiawan

Assalamualaikum wr.wb
Masih tetap dari pelatihan CCNA NIXTRAIN kali ini membahas Routing EIGRP pada switch di cisco packet tracer

A. Pengertian
 
           EIGRP adalah protokol routing yang termasuk proprietari Cisco, yang berarti hanya bisa dijalankan pada router Cisco, EIGRP bisa jadi merupakan protokol routing terbaik didunia jika bukan merupakan proprietari Cisco.
            Kelebihan utama yang membedakan EIGRP dari protokol routing lain adalah EIGRP termasuk satu-satunya protokol routing yang menawarkan fitur backup route, dimana jika terjadi perubahan pada network, EIGRP tidak harus melakukan kalkulasi ulang untuk menentukan route terbaik karena bisa langsung menggunakan backup route. Kalkulasi ulang route terbaik dilakukan jika backup route juga mengalami kegagalan. Berikut adalah fitur-fitur yang dimiliki EIGRP:

  • Termasuk protokol routing distance vector tingkat lanjut (Advanced distance vector).
  • Waktu convergence yang cepat.
  • Mendukung VLSM dan subnet-subnet yang discontiguous (tidak bersebelahan/berurutan)
  • Partial updates, Tidak seperti RIP yang selalu mengirimkan keseluruhan tabel routing dalam pesan Update, EIGRP menggunakan partial updates atau triggered update yang berarti hanya mengirimkan update jika terjadi perubahan pada network (mis: ada network yang down)
  • Mendukung multiple protokol network
  • Desain network yang flexible.
  • Multicast dan unicast, EIGRP saling berkomunikasi dengan tetangga (neighbor) nya secara multicast (224.0.0.10) dan tidak membroadcastnya.
  • Manual summarization, EIGRP dapat melakukan summarization dimana saja.
  • Menjamin 100% topologi routing yang bebas looping.
  • Mudah dikonfigurasi untuk WAN dan LAN.
  • Load balancing via jalur dengan cost equal dan unequal, yang berarti EIGRP dapat menggunakan 2 link atau lebih ke suatu network destination dengan koneksi bandwidth (cost metric) yang berbeda, dan melakukan load sharing pada link-link tersebut dengan beban yang sesuai yang dimiliki oleh link masing-masing, dengan begini pemakaian bandwidth pada setiap link menjadi lebih efektif, karena link dengan bandwidth yang lebih kecil tetap digunakan dan dengan beban yang sepadan juga

          EIGRP mengkombinasikan  kelebihan-kelebihan  yang dimiliki  oleh  protokol routing link-state dan distance vector. Tetapi pada dasarnya EIGRP adalah protokol distance vector karena router-router yang menjalankan EIGRP tidak mengetahui road map/ topologi network secara menyeluruh seperti pada protokol link-state.
         EIGRP mudah dikonfigurasi seperti pendahulunya (IGRP) dan dapat diadaptasikan dengan variasi topologi network. Penambahan fitur-fitur protokol link-state seperti neighbor discovery membuat EIGRP menjadi protokol distance vector tingkat lanjut.
         EIGRP menggunakan algoritma DUAL (Diffusing Update Algorithm) sebagai mesin utama yang menjalankan lingkungan EIGRP, DUAL dapat diperbandingkan dengan algoritma SPF Dijkstra pada OSPF.
EIGRP memiliki fitur-fitur utama sebagai berikut.
  • Partial updates: EIGRP tidak mengirimkan update secara periodik seperti yang dilakukan oleh RIP, tetapi EIGRP mengirimkan update hanya jika terjadi perubahan route/metric (triggered update). Update yang dikirimkan hanya berisi informasi tentang route yang mengalami perubahan saja. Pengiriman pesan update ini juga hanya ditujukan sebatas pada router-router yang membutuhkan informasi perubahan tersebut saja. Hasilnya EIGRP menghabiskan bandwidth yang lebih sedikit daripada IGRP. Hal ini juga membedakan EIGRP dengan protokol link-state yang mengirimkan update kepada semua router dalam satu area.
  • Multiple network-layer protocol support: EIGRP mendukung protokol IP, AppleTalk, dan Novell NetWare IPX dengan memanfaatkan module-module yang tidak bergantung pada protokol tertentu.

Fitur EIGRP lain yang patut diperhatikan adalah sebagai berikut:

  • Koneksi dengan semua jenis data link dan topologi tanpa memerlukan konfigurasi lebih lanjut, protokol routing lain seperti OSPF, menggunakan konfigurasi yang berbeda untuk protokol layer 2 (Data Link) yang berbeda, misalnya Ethernet dan Frame Relay. EIGRP beroperasi dengan efektif pada lingkungan LAN dan WAN. Dukungan WAN untuk link point-to-point dan topologi nonbroadcast multiaccess (NBMA) merupakan standar EIGRP.
  • Metric yang canggih: EIGRP menggunakan algoritma yang sama dengan IGRP untuk menghitung metric tetapi menggambarkan nilai-nilai dalam format 32-bit. EIGRP mendukung load balancing untuk metric yang tidak seimbang (unequal), yang memungkinkan engineer untuk mendistribusikan traffik dalam network dengan lebih baik.
  • Multicast and unicast: EIGRP menggunakan multicast dan unicast sebagai ganti broadcast. Address multicast yang digunakan adalah 224.0.0.10.

B. Latar Belakang

         banyak perusahaan yang besar yang membutuhkan jaringan, dan dalam perusaahan tersebut kadang kala tidak hanya terdiri dari satu jaringan karena itu untuk meneruskan data dari jaringan satu ke jaringan yang lain kita memerlukan yang namanya routing, dalam routing jika yang di routing sangat banyak kita bisa menggunakan routing dynamic agar lebih mudah salah satunya dengan menggunakan EIGRP


C. Persiapan Software dan Hardware 

  • PC dengan sistem operasi bebas
  • aplikasi packet tracer
  • modul

D. Maksud dan Tujuan 


  1. Dapat memahami lebih dalam tentang routing
  2. Dapat menkonfigurasi router agar bisa routing EIGRP
  3. Dapat menerapkan fungsi routing EIGRP dalam sebuah jaringan


E. Tahapan dan Pelaksanaan

1. pertama buka aplikasi cisco terlebih dahulu
2. lalu buat tologi seperti berikut :
3. untuk konfigurasi IP pada PC dan router bisa lihat di tutor - tutor sebelumnya disni saya cuma akan menunjukan cara routingnya saja, atur lah seperti topologi di atas
4. masuk ke router pertama lalu jalankan sintax berikut :
Router(config)#route eigrp 1
Router(config-router)#no auto-summary
Router(config-router)#network 192.168.1.0
Router(config-router)#network 172.168.1.0

5. lalu pada router ke 2 :
Router(config)#route eigrp 1
Router(config-router)#no auto-summary
Router(config-router)#network 192.168.2.0
Router(config-router)#network 172.168.1.0 

6. pada router 3 :
Router(config)#route eigrp 1
Router(config-router)#no auto-summary
Router(config-router)#network 192.168.3.0
Router(config-router)#network 172.168.1.0

7. pada router 4 :
Router(config)#route eigrp 1
Router(config-router)#no auto-summary
Router(config-router)#network 192.168.4.0
Router(config-router)#network 172.168.1.0 

8. pada router 5 :
Router(config)#route eigrp 1
Router(config-router)#no auto-summary
Router(config-router)#network 192.168.5.0
Router(config-router)#network 172.168.1.0

9. pada router 6 :
Router(config)#route eigrp 1
Router(config-router)#no auto-summary
Router(config-router)#network 192.168.6.0
Router(config-router)#network 172.168.1.0

10. pada router 7 :
Router(config)#route eigrp 1
Router(config-router)#no auto-summary
Router(config-router)#network 192.168.7.0
Router(config-router)#network 172.168.1.0 

11. jika semua sudah di routing coba kita lihat tabel routingya dengan sintax "show ip route" di global privilage
 yang ada tanda D adalah IP network yang telah terhubung

12. lalu kita tes dengan ping ke IP yang berbeda jaringan

13. jika sudah berhasil ping itu berarti bahwa routing EIGRP tadi telah berhasil




F. Referensi 
  • https://pekoktenan.wordpress.com/2009/04/21/berkenalan-dengan-eigrp/comment-page-1/
  • pelatihan NIXTRAIN oleh ardes Setiawan


G. Hasil dan Kesimpulan

          Hasilnya device yang berbeda jaringan dapat saling berhungan, dan konfiurasinya lebih mudah jika dibandingkan routing static atau lebih tepatnya kita dapat menghemat waktu lebih banyak

Enter Your Email for subscribe